Laman

Minggu, 23 September 2012

Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Pengobatan hepatitis B semakin lama semakin dikembangkan oleh berbagai Negara dan menjadi salah satu perhatian badan kesehatan dunia WHO.


Penyebab Hepatitis ternyata bukan hanya semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.


Virus Hepatitis B mengganggu fungsi hati dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, yang menghasilkan reaksi spesifik untuk memerangi virus. Sebagai konsekuensi dari kerusakan patologis, hati menjadi meradang. Sebagian kecil orang yang terinfeksi tidak dapat menyingkirkan virus dan menjadi infeksi kronis. Jika ada orang yang sedang menjalani pengobatan hepatitis B dalam keadaan seperti ini, patut diwaspadai karena orang-orang ini berisiko tinggi kematian akibat sirosis hati dan kanker hati.

Mencegah penularan virus hepatitis B

Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi – dengan cara yang sama seperti human immunodeficiency virus (HIV). Namun, virus HBV ini 50 sampai 100 kali lebih menular dibandingkan HIV.

Cara utama penularan infeksi dengan HBV adalah:
  • Perinatal (dari ibu ke bayi pada saat kelahiran)
  • Transmisi virus
  • Suntikan dan transfusi
  • Kontak seksual.
Di seluruh dunia, sebagian besar infeksi terjadi dari ibu ke bayi, dan dari penggunaan kembali jarum suntik yang tidak steril dan. Cara melindungi diiri diri terhadap hepatitis B dengan vaksinasi. Vaksin hepatitis B memiliki catatan keamanan dan efektivitas, dan sejak 1982, lebih dari satu milyar dosis telah digunakan di seluruh dunia. Vaksin ini 95% efektif dalam mencegah infeksi kronis dari berkembang. Perlindungan berlangsung selama 20 tahun setidaknya, booster tidak direkomendasikan oleh WHO. Hal ini direkomendasikan sebagai pencegahan bagi mereka yang beresiko maupun pengobatan hepatitis B bagi mereka yang telah terinfeksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar